Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2023

KISAH DAN ASAL USUL HARI CENG BENG (Festival Ching Ming)

Memaknai Perayaan Ceng Beng Utk Generasi Penerus Festival Qingming (hanzi tradisional: 清明節; sederhana: 清明节; pinyin: qīng míng jié) atau Cheng Beng (bahasa Hokkian) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu[1][2]. Festival tradisional Tiongkok dilaksanakan pada hari ke-104 setelah titik balik Matahari di musim dingin (atau hari ke-15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di musim semi), pada umumnya dirayakan pada tanggal 5 April atau 4 April pada tahun kabisat[3][4]. Secara astronomi, dalam terminologi matahari, Festival Qīngmíng dilaksanakan pada hari pertama dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai Qīngmíng. Nama yang menandakan waktu untuk orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (Tàqīng 踏青, "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan kepada orang-orang untuk berziarah kubur. Hari Festival ini dijadikan hari libur umum di Tiongkok, begitu juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan. Di Kor...

Men Kou Gong 门口公 (Dewa Pintu / Men Shen)

(secara harfiah berarti Datuk Penunggu Pintu) sering-kali disebut juga Men Shen 门神.(Mui Sin — Hokkian) yang berarti Malaikai Pintu. Malaikat Pintu ini seringkali digambarkan pada daunpintu kiri dan kanan. Sekarang ini malah tersediadalam wujud gambar tempel yang tinggal dilekatkan di daun pintu untuk siapa saja yang berminat. Menurut penelitian sejarah, Malaikat Pintu 门神 yang paling kuno dikenal orang adalah Shen Tu 神荼 dan Yu Lei 鬱壘. Siapa sesungguhnya kedua malaikat ini, dijelaskan dalam buku "Zhong-guo-gu-dai Shen hua "Dikisahkan bahwa kedua malaikat itu adalah dua saudara yang dititahkan oleh Kaisar Purba Huang Di 黄帝untuk memerintah semua iblis yang ada di Mayapada ini. Konon kedua bersaudara ini tinggal disebuah pulau yang disebut Tao Du Shan (Tho Touw San - Hokkian) yang terletak di Laut Timur. Di pulau itu terdapat sebatang pohon persik yang besar sekali, cabang-cabangnya menaungi wilayah seluas beberapa ribu kilometer persegi. Di puncak pohon tersebut bertenggerlah see...

Dupa atau Hio dan maknanya

Hampir semua orang Tionghoa tahu apa itu Dupa/Hio karena setiap ritual persembahyangan yang dilakukan selalu menggunakan benda yang satu ini. Bahkan pernah saya mengdengar seorang sesepuh berkata, “Kalau tidak mau memegang dan tidak tahan dengan bau Dupa/Hio janganlah jadi orang Tionghoa.” Namun tahukah anda makna yang tersirat dari penggunaan Hio didalam ritual persembahyangan tersebut. Berikut sedikit penjelasan tentang makna dari Hio, jenis-jenisnya, dan cara penggunaannya. Hio artinya harum. Yang dimaksud harum disini ialah Dupa, yaitu bahan pembakar yang dapat mengeluarkan asap berbau sedap/harum. Dupa yang dikenal pada jaman Nabi Khongcu (Kongzi) berwujud bubuk atau belahan kayu, misalnya : Tiem Hio (Cheng Xiang), Bok Hio (Mu Xiang)/Gaharu, Than Hio (Tan Siang)/Cendana dan lain-lain. Makna dan Kegunaan Membakar dupa/hio mangandung makna : – Jalan Suci itu berasal dari kesatuan hatiku. (Dao You Xin He) – Hatiku dibawa melalui keharuman dupa. (Xin Jia Xiang Chuan) Selain itu dupa j...

Tradisi Angpao dan Pekpao

Dalam budaya Tionghoa, kita memberikan sesuatu kepada orang lain dalam suasana atau situasi tertentu. Di antara pemberian tersebut, ada yang dikenal sebagai angpao (amplop merah) dan pekpao (amplop putih) yang berisi sejumlah uang. Konon tradisi pemberian angpao dimulai sejak zaman dinasti Qin di Tiongkok. Awalnya pada perayaan tahun baru, para orang tua memberikan uang koin yang diikat benang merah kepada anak-anaknya sebagai simbol membagikan rezeki. Kemudian tradisi ini berkembang menjadi bingkisan ucapan selamat yang dibungkus atau diikat kain merah. Warna merah menurut kebudayaan Tionghoa adalah simbol kebahagiaan sehingga sangat banyak dipakai pada suasana yang bahagia dan penuh harapan baik. Belakangan ini, pemberian dalam bentuk barang berkurang dan diganti dengan pemberian dalam bentuk uang tunai yang dikemas dengan amplop merah (angpao) yang diberi simbol-simbol tertentu sesuai dengan situasinya. Pada perayaan tahun baru, orang Tionghoa memberikan angpao berdesain simbol shio...

Dewa Rejeki / Cai Shen Ye (财神爷)

Cai Shen Ye (财神爷; Hokkien: Cai Sin Ya) adalah dewa kekayaan, harta, atau rezeki. Cai Shen sebetulnya ada dua yaitu:     Dewa Harta Sipil atau Wen Cai Shen [文财神]     Dewa Harta Militer atau Wu Cai Shen [武财神] Pada jaman Tiongkok kuno hanya ada 2 cara untuk memperoleh kedudukan dan kemakmuran hidup yaitu melalui Wen (Ilmu sastra) dan Wu (Ilmu Kesatria). Seseorang dapat menjadi menteri atau pejabat pemerintah kalau mahir ilmu satra (Wen), dan dapat menjadi jendral kalau mahir ilmu kungfu serta ilmu peperangan (Wu). Itulah sebabnya Dewa Cai Shen (Dewa Kekayaan) diangkat dari status Sastra (Wen) dan Kesatria (Wu). 1. Dewa Harta Sipil atau Wen Cai Shen [文财神] Yang dimaksud dengan Wen Cai Shen adalah Wen Chang Di Jun (Bun Jiang Te Kun-Hokkian). Wen Chang Di Jun menjelma ke dunia 17 kali dan semuanya sebagai pejabat tinggi yang berpangkat Shi Dai Fu. Ia suka menolong orang yang sedang dirundung kesusahan, memaafkan kesalahan dan sayang pada anak-anak yatim piatu. Wen Chang Di ...